Usus Buntu Meradang Karena Telan Biji Jambu Dan Cabai? Ini Kata Dokter

Usus Buntu Meradang Karena Telan Biji Jambu Dan Cabai? Ini Kata Dokter

Saat makan, Anda seringkali tak sengaja menelan biji jambu atau biji cabai? Banyak orang biasanya kemudian akan panik karena takut akan terkena radang usus buntu. Seperti apa faktanya menurut dokter?

Menurut dr Errawan R. Wiradisuria, SpB(K)BD dari Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, sejauh ini para ahli bedah tidak pernah menemukan biji jambu dan biji cabai pada radang usus buntu. Oleh sebab itu, informasi menelan biji jambu atau cabai bisa memicu usus buntu sama sekali tidak benar.

“Iya itu hanya sebuah mitos saja, tidak pernah ditemukan yang seperti itu pada pasien radang usus buntu,” ujar dr Errawan di sela-sela live chat ‘Usus Buntu dan Masalah Pencernaan’ yang digelar di Kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2016).
“Sepanjang 30 tahun jadi dokter bedah dan menangani ratusan operasi usus buntu, saya belum pernah menemukan biji jambu dan biji cabai,” imbuh dr Errawan.

Dia menambahkan kekhawatiran muncul radang usus buntu akibat menelan biji jambu ini sering kali ditanyakan pasien kepadanya dalam berbagai kesempatan. Dia sendiri tidak tahu bagaimana asal muasal munculnya mitos ini.
Sebelumnya Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM juga pernah menuturkan bahwa biji jambu dan cabai bisa saja tersangkut, tapi biasanya akan keluar lagi bersama kotoran atau feses.
“Bila makanan yang dicerna dan diantarkan dari usus kecil ke dalam usus besar melewati usus buntu, maka kontraksi otot dinding usus buntu akan memaksanya keluar. Namun, bila ada penyumbatan saat pembukaan usus buntu yang melekat pada usus besar, maka akan menyebabkan radang usus buntu atau dikenal dengan appendiksitis,” jelas dr Ari.
Ia menuturkan, usus buntu memang dapat menyebabkan nyeri akut, demam, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan, tetapi mudah disembuhkan dengan melakukan operasi pengangkatan usus buntu.

 

Ajeng Anastasia Kinanti – detikHealth

Leave a Reply

Home

Laporan

Donasi

Blog

Chat