Jenis Jenis Zakat Dalam Islam dan Perhitungannya

Jenis Jenis Zakat Dalam Islam dan Perhitungannya

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang memiliki harta. ada 3 jenis zakat yang akan dibahas dalam artikel ini, yaitu: zakat fitrah, zakat maal, dan zakat penghasilan. Berikut pengertian dari masing-masing jenis zakat tersebut.

 

 

1. Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu pada bulan Ramadan atau sebelum Idul Fitri.

Zakat Fitrah berupa makanan pokok seperti beras, jagung, gandum, dan sejenisnya. Besaran zakat fitrah ditetapkan berdasarkan harga bahan pokok yang berlaku di masyarakat setempat.

 

2. Zakat Maal

Zakat Maal adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas harta kekayaan yang dimiliki oleh seorang muslim syang telah mencapai nisab selama satu haul.

Harta yang dikeluarkan untuk zakat maal dapat berupa uang, emas, perak, properti, dan aset lainnya. Besaran zakat maal ditentukan berdasarkan jenis harta yang dimiliki dan nilainya.

 

3. Zakat Penghasilan

Zakat Penghasilan atau zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan atas penghasilan yang diterima dalam setahun hijriyah.

Besaran zakat penghasilan ditetapkan berdasarkan penghasilan bersih yang diperoleh dan dikeluarkan setiap bulan.

 

Perhitungan Zakat

 

1. Zakat Fitrah

Pembayaran zakat fitrah menggunakan 2,5 kilogram beras, 3,5 liter beras atau bahan pokok lain yang berlaku di negara tersebut.

Zakat Fitrah dibayarkan setahun sekali selama Ramadhan. Di Indonesia, Zakat Fitrah biasanya dibayarkan menjelang Idul Fitri.

Misalnya di Jakarta dan sekitarnya, pembayaran tunai zakat fitrah adalah Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per orang, sesuai dengan harga 2,5 kilogram beras.

 

2. Zakat Maal

Perhitungan zakat mal dengan mengalikan 2,5% dan telah memenuhi nisabnya. Nisab zakat merupakan batas harta yang wajib tunaikan zakatnya atau tidak.

Apabila harta yang dimiliki seseorang telah mencapai nisab, maka harta tersebut wajib zakat. Apabila belum mencapai nisab, maka zakatnya tidak wajib.

Batasan nisab itu sendiri berbeda antara satu sumber zakat dengan sumber zakat lainnya.

Nisab zakat pertanian setara dengan 5 wasaq/ 635 kg beras, nisab zakat emas 20 dinar/ 85 gram, zakat perak 200 dirham/ 595 gram, zakat perdagangan 20 dinar/ 85 gram emas.

Misalnya,  zakat kekayaan atau penghasilan nisab yang berlaku adalah 85 gram emas. Jika harga emas per gram saat ini adalah Rp900.000, maka batas nisab senilai Rp76.500.

Apabila seorang muslim mempunyai kekayaan minimal Rp76.500.000 atau setara 85 gram emas dan sudah dimiliki selama satu tahun/ mencapai haul, maka wajib berzakat.

Besaran zakat berarti jumlah yang harus dibayarjan 2,5% dikalikan dengan jumlah harta yang dimiliki dan memenuhi syarat nisab dan mencapai satu tahun.

 

3. Zakat Penghasilan

Perhitungan zakat penghasilan dengan mengalikan 2,5% dan telah memenuhi nisabnya dan mencapai haulnya.

Apabila seorang muslim dengan penghasilan satu tahun adalah Rp. 100.000.000, maka zakat yang harus dibayarkan adalah 2,5 juta (2,5% x Rp100 juta).

 

Demikian penjelasan tentang Jenis-Jenis zakat dan perhitungannya. Sahabat YKB dapat menunaikan Zakat melalui Unit Pengelola Zakat Terpercaya seperti Yayasan Komitmen Bersama untuk disalurkan kepada penerima tepat sasaran.

 

 

Apabila Sahabat YKB masih bingung menghitung berapa besaran zakat yang harus dikeluarkan,

maka Sahabat YKB bisa menggunakan kalkulator zakat dengan klik tombol di bawah, untuk membantu perhitungan zakat Sahabat YKB agar lebih mudah dan akurat.

Informasi lainnya dapat menghubungi Layan Donatur dengan klik tombol di bawah.

Ketentuan Zakat Fitrah Menurut Islam

Ketentuan Zakat Fitrah Menurut Islam

Ketentuan Zakat Fitrah – Menunaikan zakat fitrah adalah sebuah kewajiban bagi muslim yang berkecukupan hartanya dan harus dilaksanakan ketika memasuki bulan suci ramadhan, menjelang atau mendekati hari raya. Waktu pembayaran zakat fitrah selambatnya adalah  sebelum orang-orang selesai menunaikan Salat Ied.

Berikut adalah ketentuan membayar zakat fitrah dari mulai syarat wajib, hukum wajib serta besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan :

1. Syarat Wajib Berzakat

  •  Beragama Islam : Setiap muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah dengan syarat berkecupan sementara bagi non muslim tidak diwajibkan untuk membayar zakat.
  • Merdeka atau Bebas : Arti merdeka di sini adalah tidak sedang dalam penjajahan, tidak menjadi budak, merdeka secara finansial dan sehat mental.  
  • Memiliki Harta yang Cukup : Muslim yang diwajibkan untuk membayar zakat fitrah adalah memiliki harta yang cukup. Untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari, ataupun untuk orang yang berada di bawah tanggungannya, pada hari raya dan malam harinya.  
  • Menemui Dua Waktu : Membayar zakat fitrah dilaksanakan ketika menemui dua waktu, yaitu antara bulan Ramadhan dengan Syawal walau hanya sesaat.

Baca Juga : Pengertian Zakat Fitrah dan Syarat Menunaikan Zakat

2. Besaran Zakat Fitrah yang Wajib Dikeluarkan

Penentuan besaran zakat fitrah yang berbeda-beda dari makanan pokok yang dizakatkan, membuat banyak perdebatan. Oleh sebab itu, di Indonesia sendiri melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menentukan aturan zakat fitrah di Indonesia. Jumlah zakat fitrah yang diwajibkan ialah sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok, untuk setiap jiwa. Makanan pokok di Indonesia adalah beras.

Kualitas beras yang izinkan untuk dizakatkan haruslah sesuai dengan kualitas yang biasa dimakan sehari-hari oleh Muzakki (pembayar zakat). Oleh sebab itu, Muzakki tidak boleh mengurangi kualitas beras yang hendak dizakatkan menjadi lebih murah harganya. Pembayaran zakat fitrah boleh dikonversikan dalam rupiah, seharga berat beras dan sesuai dengan harga kualitas yang dimakan sehari-hari.

 

Home

Laporan

Donasi

Blog

Chat