Benarkah Meninggal di Hari Jumat itu terhindar dari Fitnah Kubur

Benarkah Meninggal di Hari Jumat itu terhindar dari Fitnah Kubur

Meninggal di Hari Jumat – Terjadinya kematian adalah rahasia, dan hanya Allah SWT yang tahu kapan saatnya akan tiba.

Kita umat Islam harus percaya bahwa setiap makhluk hidup pasti akan mati karena Dia yang memberi kita hidup dan Allah jugalah yang berkuasa atas kematian kita.

Tidak ada yang bisa memprediksi kematian manusia, dari anak-anak hingga orang tua. Setiap saat Allah SWT bisa mengambil nyawanya.

Dalam Islam juga diajarkan bahwa kematian merupakan tahapan yang harus dilalui agar dapat melanjutkan jalan menuju akhirat. Seperti halnya perjalanan, manusia harus mempersiapkan bekal berupa amal sebanyak-banyaknya.

Berbekal amal ibadah tersebut, kita umat Islam tentunya berharap agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Lalu apa saja yang bisa dijadikan faktor faktor seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

Suatu hadist mengatakan, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Tirmidzi).

Sebagian ulama meyakini bahwa hadits tersebut dhaif, yang diturunkan oleh Syekh Hafez Al-Mundhiri.

Seperti dalam hadits sebelumnya,  dikatakan Humaid dari Iyas bin Bukair bahwa: “Siapa pun yang meninggal pada hari Jumat akan dicatat sebagai syahid yang aman dari siksa kubur.” Namun sekali lagi hadits ini tergolong dhaif seperti yang dikatakan Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasimiri.

Namun, masih ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa hadits-hadits tersebut tidak shahih, dengan alasan bahwa hadits-hadits yang lemah dapat digunakan dalam keutamaan sedekah.

Syekh Ibnu Hajar al-Haytami mengatakan dalam Fatwa al-Fiqh al-Kubra: Syarat sebuah hadits untuk menjadi tamu, pengirim, al-Muntaq ‘, pengubah, dan posisi dalam pahala amal di kalangan masyarakat. untuk para ulama.”

Berkaitan dengan pengamatan di atas, dalam kitab Fadl Al-Qadir, Syekh Abdul Raouf Al-Manawi melihat bahwa meninggalnya seseorang pada hari Jumat merupakan pencegah siksa kubur.

Dia menulis bahwa kata-kata Nabi Muhammad , yang mengatakan: Tidak ada Muslim meninggal pada hari Jumat, siang atau malam, kecuali Allah melindungi dia fitna kubur.

Ada alasan mengapa orang yang meninggal pada malam jumat atau jumat di lindungi oleh Allah SWT yaitu karena pada hari Jumat Pintu Neraka Jahannam di tutup dan apinya tidak di nyalakan sebagaimana hari hari lainnya.

Maka jika ada seorang hamba di cabut ruh nya di hari Jum’at, ini menunjukkan kebahagiaannya dan tempat kembali yang paling baik.

Alasan lain adalah bahwa pada hari Jumat itu terjadi hari kiamat. Allah SWT membedakan antara kekasih dan musuh musuh Nya. Demikian juga, hari-harinya terpisah dari apa yang mungkin mengundangnya untuk berziarah ke hari berikutnya di Surga ‘Adn.

Seorang mukmin tidak akan meninggal di hari jum’at yang penuh rahmat tak terhingga, kecuali Allah mencatat rejeki dan menghiburnya, oleh karena itu Allah melindunginya dari siksa kubur.

Terlepas dari semua itu, kematian manusia tetap menjadi misteri.

Leave a Reply

Home

Laporan

Donasi

Blog

Chat