Bagaimana Cara Menyantuni Anak Yatim yang Baik ?

Bagaimana Cara Menyantuni Anak Yatim yang Baik ?

Bagaimana Cara Menyantuni Anak Yatim yang Baik – Yatim adalah anak-anak yang telah kehilangan ayahnya, jadi kita umat Islam patut menyantuni anak yatim. Terutama sebagai Muslim, kita perlu mencintai anak yatim dan membantunya dalam berbagai hal. 

Anak yatim membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk mengembangkan kepribadiannya. Namun, dia tidak mendapatkan ini, karena ayah atau ibunya telah meninggal. Karenanya, membutuhkan orang lain yang bisa menggantikan peran orang tua untuk membimbing ke jalan yang benar. 

Tanpa perhatian dan kasih sayang, anak yang kehilangan orang tuanya tidak akan seimbang antara jasmani dan rohaninya yang membuat anak dapat tumbuh dengan seimbang. Karenanya, Rasulullah SAW berpesan agar umat Islam siap menggantikan peran ayah dan ibu dengan jaminan akan berdekatan dengan Rasulullah SAW di Syurga Nya nanti.

Bagaimana Cara Menyantuni Anak Yatim yang Baik ?

Nabi Muhammad Rasulullah SAW  tidak memberikan contoh rinci tentang bagaimana menghidupi dan menyantuni anak yatim piatu. Yang pasti cara menyantuni dan menghidupi anak yatim adalah penuh dengan kasih sayang, perhatian dan cinta. Selain itu, cara lain adalah dengan memenuhi kebutuhan hidup (seperti pangan, sandang, papan), kesehatan, pendidikan, dan segala sesuatu yang dibutuhkan seorang anak agar menjadi anak yang sehat, mandiri, dan berguna.

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa ada seorang laki-laki yang mengadukan kekerasan hatinya kepada Rasulullah saw, maka beliau bersabda: ‘Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin.’” [HR. Ahmad dengan perawi shahih].

Hadits diatas menjelaskan bahwa ketika kita mengusap kepala anak yatim dan memberi makan orang miskin maka itu merupakan kebaikan dan akan memberi pengaruh positif pada orang yang melakukannya.

Bagaimana Cara Menyantuni Anak Yatim yang Baik

Kebaikan seperti itu dapat melembutkan hati seseorang yang keras, karena mengusap kepala anak yatim merupakan salah cara menunjukkan rasa sayang dan empati kita terhadap orang lain terutama anak yatim.

Pastinya yang boleh diusap kepalanya adalah mereka yang belum dewasa, tidak boleh laki laki dewasa mengusap kepala anak yatim perempuan karena nantinya akan menimbulkan fitnah.

Selain cara-cara di atas, ada juga cara-cara untuk menyantuni anak yatim piatu lainnya, terutama dengan mengelola harta bendanya sesuai dengan syariat Islam. Keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kebutuhan mereka.

Citra anak yatim piatu yang terpenting adalah mengenalkannya pada keluarganya, kemudian memenuhi kebutuhannya, mengajari, dan mendidiknya hingga usia tua. Penjamin anak yatim harus diperlakukan seperti keluarga dalam hal makanan, sandang dan pendidikan

Saat ini banyak orang berpikiran bahwa menyayangi dan mencintai anak yatim hanya dari segi fisik maupun raganya saja, namun yang paling dasar adalah psikologis anak yang paling penting.

Anak yatim sejatinya membutuhkan dan merindukan sosok ayah/ibu sebagai role model dalam melakukan apapun. Mereka membutuhkan orang tua yang bisa menemani hari hari mereka, menjadi teman mengobrol dan menjalani kehidupan seperti keluarga pada umumnya.

Oleh sebab itu alangkah baiknya bila menyantuni tidak hanya berupa materi namun disertai pula dengan membuka komunikasi sesering mungkin guna memahami kebutuhan batin (psikologis) ataupun melihat minat dan bakat yang akan berguna untuk masa depannya kelak.

 

Hadits Tentang Mencintai Anak Yatim dan Artinya

Hadits Tentang Mencintai Anak Yatim dan Artinya

Hadits Tentang Mencintai Anak Yatim dan Artinya – Yatim adalah anak-anak yang telah kehilangan ayahnya, jadi kita umat Islam patut menyantuni anak yatim. Terutama sebagai Muslim, kita perlu mencintai anak yatim dan membantunya dalam berbagai hal. 

Anak yatim membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk mengembangkan kepribadiannya. Namun, dia tidak mendapatkan ini, karena ayah atau ibunya telah meninggal. Karenanya, membutuhkan orang lain yang bisa menggantikan peran orang tua untuk membimbing ke jalan yang benar. 

Tanpa perhatian dan kasih sayang, anak yang kehilangan orang tuanya tidak akan seimbang antara jasmani dan rohaninya yang membuat anak dapat tumbuh dengan seimbang. Karenanya, Rasulullah SAW berpesan agar umat Islam siap menggantikan peran ayah dan ibu dengan jaminan akan berdekatan dengan Rasulullah SAW di Syurga Nya nanti.

Anak Yatim dan Dhuafa

Saat ini banyak orang berpikiran bahwa menyayangi dan mencintai anak yatim hanya dari segi fisik maupun raganya saja, namun yang paling dasar adalah psikologis anak yang paling penting.

Anak yatim sejatinya membutuhkan dan merindukan sosok ayah/ibu sebagai role model dalam melakukan apapun. Mereka membutuhkan orang tua yang bisa menemani hari hari mereka, menjadi teman mengobrol dan menjalani kehidupan seperti keluarga pada umumnya.

Oleh sebab itu alangkah baiknya bila menyantuni tidak hanya berupa materi namun disertai pula dengan membuka komunikasi sesering mungkin guna memahami kebutuhan batin (psikologis) ataupun melihat minat dan bakat yang akan berguna untuk masa depannya kelak.

Berikut merupakan Hadits Tentang Mencintai Anak Yatim dan Artinya 

خَيْرُ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ  بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ اِلَيْهِ وَشَرُّ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَاءُ اِلَيْهِ . رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهُ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ 

“Sebaik-baik rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah). 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَا وَ عَنْ أَبِي  . كَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَأَشَارَ بَيْنَهُمَا (رواه مسلم ) Artinya:”Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim di syurga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk jari tengah serta beliau merenggangkan antara keduanya”. (HR. Muslim)

Penjelasan 

Hadits di atas  memberikan motivasi kepada kita semua untuk memperhatikan dan peduli dengan anak yatim. Orang yang dengan ikhlas memelihara dan mencintai anak yatim, akan mendapatkan kedudukan tinggi yang nanti nya akan berdampingan dengan Nabi Muhammad SAW layaknya jari tengah dan jari telunjuk.

Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”

Daud a.s berkata: “Bersikaplah kamu kepada anak yatim sebagaimana seorang bapak yang penyayang.”

Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara  anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah).”

Home

Laporan

Donasi

Blog

Chat