Laporan Kegiatan Qurban Idhul Adha 1445 H

Laporan Kegiatan Qurban Idhul Adha 1445 H

Pada Hari Raya Idul Adha 1445 H tanggal 17 Juni 2024, Yayasan Komitmen Bersama melaksanakan kegiatan Qurban. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Qurban ini adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Selain itu, kegiatan ini membantu mereka yang membutuhkan.

Proses Pemotongan Hewan Qurban

Kegiatannya dimulai dengan penyembelihan kambing dan sapi. Penyempurnaan dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan protokol kesehatan. Tim penyempurnaan yang berpengalaman memastikan proses ini berjalan cepat dan bersih. Semua kegiatan dilakukan di area yang sudah dipersiapkan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.

Penyaluran Daging Qurban

Setelah penyembelihan, daging Qurban dipotong-potong dan dikemas untuk didistribusikan. Penyaluran daging dilakukan dengan hati-hati agar sampai kepada yang berhak menerimanya. Daging Qurban didistribusikan kepada beberapa kelompok penerima manfaat sebagai berikut :

  • Fakir Miskin : 125 Paket
  • Yatim Piatu : 257 Paket
  • Kaun Dhuafa : 210 Paket
  • Relawan : 52 Paket
  • warga Sekitar Yayasan : 57 Paket

Yayasan Komitmen Bersama berhasil membagikan ratusan paket daging Qurban kepada masyarakat. Semoga ini dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi dan membawa kebahagiaan di hari raya.

Kemasan dan Pelaksanaan Kegiatan
Untuk kemasan daging qurban, digunakan dua jenis kemasan yaitu besek bambu dengan alas daun pisang dan box container thin wall dengan alas daun pisang.

Kegiatan penyembelihan dan penyaluran daging qurban berjalan lancar di setiap wilayah pelaksanaan yang meliputi:

  • Desa Cikahuripan, Bogor
  • Desa Cikiray, Sukabumi
  • Desa Monta, Nusa Tenggara Barat
  • Desa Galumpit, Garut
  • Desa Moga, Pemalang
  • Gaza, Palestina

Penutup

Kegiatan Qurban oleh Yayasan Komitmen Bersama tahun ini berjalan lancar berkat kerjasama panitia, donatur, dan relawan. Semoga kegiatan ini terus dilakukan setiap tahun dan memberikan manfaat yang lebih besar.

Demikian laporan kegiatan Qurban Yayasan Komitmen Bersama. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada kita semua.

Asal Usul atau Sejarah Qurban

Asal Usul atau Sejarah Qurban

Di saat hari Qurban, kita semua pasti melihat sapi dan kambing disembelih. Tapi, apakah salah satu dari kalian ada yang tahu bagaimana asal usul atau sejarah Qurban? Maka dari itu, kita akan membahasnya.

Sejarah Qurban

Asal usul ibadah Kurban dalam agama Islam secara umum dimulai sejak zaman Nabi Adam. Namun secara syar’i atau secara khusus biasanya ibadah Kurban dikaitkan dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail.

Peristiwa penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim terhadap anaknya dimulai dari mimpi Nabi Ibrahim AS.

Dalam mimipi tersebut Nabi ibrahim mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya.

Kemudian Nabi Ibrahim AS membawa Ismail ke suatu tempat yang sunyi di Minda. Sebelum penyembelihan dilaksanakan, Ismail mengajukan tiga syarat yakni :

1. Sebelum meneyembelih, hendaknya Nabi Ibrahim menajamkan pisaunya agar Ismail cepat mati dan tidak timbul rasa kasihan maupun penyesalan dari ayahnya.

2. Ketika disembelih, muka Ismail harus ditutupi agar tidak timbul rasa ragu dalam hati ayahnya karena rasa kasihan melihat wajah anaknya.

3. Bila penyembelihan telah selesai, agar pakaian Ismail dibawa ke hadapan ibunya, sebagai bukti bahwa Qurban telah dilaksanakan.

Dikisahkan bahwa Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail berkumpul kembali setelah beberapa waktu hingga kegembiraan Ibrahim terganggu oleh mimpinya yang menakutkan.

Dalam mimpinya Nabi Ibrahim mendapat wahyu bahwa ia harus mengurbankan Nabi Ismail kepada Allah.

Mimpi ini begitu mengusiknya, betapa tidak, sudah lama Nabi Ibrahim menantikan memiliki anak, begitu dikaruniai anak—Nabi Ibrahim harus berpisah dengan Ismail selama 12 tahun, dan begitu Ismail berumur 13 tahun ada perintah untuk mengkurbankan anak satu-satunya itu.

Setelah Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Rasulullah, bersamaan dengan perintah melaksanakan Shalat “Idul Adalha pada tahun pertama sesampai beliau di Madinah, maka perintah melaksanakan ibadah qurban itu dilakukan pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik.

Demikian pembahasan dari kami, mohon maaf kalau ada salah kata atau perkataan yang tidak mengenakan, semoga pembahasan ini bermanfaat bagi para pembaca. Kami mohon untuk undur diri, sekian dari kami.

Assalamu’alaikum wr. wb

Hukum Berqurban Menurut Islam

Hukum Berqurban Menurut Islam

Hukum Berqurban Menurut Islam – Dalam Islam, hukum berqurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi orang yang mampu melaksanakannya. Berqurban dilakukan sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT sebagai penghormatan dan ketaatan kepada-Nya, serta sebagai bentuk solidaritas sosial dengan berbagi daging qurban kepada orang-orang yang membutuhkan.

Hukum berqurban menurut Islam

Berqurban memiliki dasar hukum dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Di antara dalil-dalilnya adalah:

  1. Al-Qur’an Surah Al-Hajj (22:37):

    “Dan (demikian pula) untuk tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan-Nya kepada mereka. Maka, Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa. Karena itu, berserahlah kepada-Nya. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),”

  2. Sunnah Rasulullah SAW yang menunjukkan praktik berqurban dan memberikan pengarahan terkait pelaksanaannya.

baca juga: hukum sedekah online bagi yang ingin berbagi

Qurban dilakukan pada hari raya Idul Adha, yaitu pada tanggal 10, 11, dan bulan Dzulhijjah. Hewan yang dapat diqurbankan adalah unta, sapi, atau kambing yang memenuhi syarat tertentu terkait usia dan kesehatan. Daging hewan qurban dibagi menjadi tiga bagian: satu bagian untuk keluarga yang membutuhkan, satu bagian untuk kerabat dan tetangga, dan satu bagian untuk diri sendiri.

Bagi yang mampu, berqurban merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, bagi yang tidak mampu Hukum Berqurban Menurut Islam tidak diwajibkan untuk berqurban.

Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Baik dan Benar

Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Baik dan Benar

Cara Menyembelih Hewan Qurban – Ibadah kurban amat dianjurkan pelaksanaannya, dan hukumnya sunah muakkadah. Perintah untuk berkurban juga tertuang dalam firman Allah SWT di surah Alkautsar ayat kedua:

“Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah,” (QS. Al-Kautsar [108]: 2).

Keutamaan yang dilakukan korban setahun sekali, saat Idul Adha dan  tiga hari taysriq, juga tergambar dalam hadits yang memuat sabda Nabi Muhammad SAW.

“Barangsiapa yang memiliki kelapangan [harta], sedangkan dia tidak berkurban, janganlah dekat-dekat tempat salat kami,” (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim).

Penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan sejak selepas salat Idul Adha (tanggal 10 Zulhijah), dan bisa pula pada tiga hari tasyrik (11-13 Zulhijah).

Bagi para shohibul qurban, dianjurkan untuk memahami aturan tentang cara menyembelih hewan qurban yang baik dan benar. Dengan memahami penyembelihan kurban maka dapat dikatakan bahwa ibadah Idul Adha adalah sah, sehingga seseorang dapat mengambil hikmah dari hewan kurban tersebut.

Cara Menyembelih Hewan Qurban

Tata cara kurban lengkap setelah Idul Adha sesuai dengan prinsip syariah Islam, mulai dari penyembelihan kurban hingga penyebaran daging kurban.

1. Membaca ‘Bismillah’

“Dan janganlah kalian mekalian daging binatang-binatang yang tidak disebut Nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al An’am ayat 121)

2. Membaca Sholawat Nabi Muhammad SAW

“Allahumma shalli ala sayyidina muhammad, wa ala ali sayyidina muhammad.”

Menghadap ke arah kiblat (bagi hewan yang disembelih dan orang yang menyembelih)

3. Robohkan Hewan Kurban

Robohkan hewan kurban secara perlahan ke kiri dengan kepala mengarah ke kiblat. Pada saat menjatuhkan hewan yang akan disembelih harus dengan cara yang lembut, tidak kasar, tidak dibanting, tidak diinjak-injak, tidak ditarik ekor atau kepalanya.

4. Injakkan Kaki di Samping Hewan Kurban

Kemudian, orang yang menyembelih qurban (dzabih) dianjurkan agar menginjakkan kaki di bagian samping hewan. Para ulama menganjurkan agar membiarkan kaki kanan hewan bergerak.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan dua domba yang berwarna putih yang ada hitamnya, dan bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangannya, menyebut nama Allah dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di bagian samping kambing.” (HR. al-Bukhari, 5558 dan Muslim, 1966 )

Cara Menyembelih Hewan Qurban

5. Membaca Takbir sebanyak 3 kali bersama-sama

“Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, walillaahil hamd.”

Setelah membaca ‘Bismillah Allahu Akbar’, penyembelih hewan qurban dibolehkan membaca salah satu di antara bacaan berikut ini:

  1. “Hadza minka wa laka.” (HR. Abu Dawud 2795)
  2. “Hadza minka wa laka ‘anni atau ‘an fulan (sebutkan nama orang yang berqurban/shohibul qurban)”. Bacaan ini berlaku jika orang yang menyembelih bukan shohibul qurban.
  3. Berdoa agar Allah menerima qurban dengan doa, “Allahumma taqabbal minni atau min fulan (sebutkan nama shohibul qurban).”
  4. Doa menyembelih hewan qurban sesuai sunnah: “Allahumma haadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minnii ya kariim.” (Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini, aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya, Wahai Tuhan Maha Pemurah, terimalah taqarrubku)

Doa menyembelih hewan qurban anjuran Ibnu Ummar:

“Wajjahtu wajhi lillazi fatharos samawati wal ardha hanifaw wama ana minal musyrikin, inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin, la syarikalahu wa bizalika umirtu wa ana minal muslimin. Bismillahirrahmanirrahim, allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa ‘ala ali sayyidina muhammad, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, wa lillahil hamd, allahumma hazihi minka wa ilaika fataqobbal minni/min fulan (sebut nama shohibul qurban), kama taqobbalta min ibrahim kholilika.”

Catatan:

Tidak ada do’a khusus yang panjang bagi shohibul qurban ketika hendak menyembelih hewan qurbannya sendiri.

6. Tidak memperlihatkan alat potong pada hewan kurban.

7. Menggunakan pisau yang tajam agar tidak menyakiti hewan kurban.

8. Syarat sah penyembelihan hewan qurban harus memutus tiga saluran di leher bagian depan (posisinya di sisi bawah jakun), meliputi:

  • satu saluran pernapasan atau hulqum.
  • satu saluran makanan atau mari’.
  • dua pembuluh darah atau wadajaain (dua otot yang ada di samping kanan dan kiri).

9. Setelah disembelih, hewan qurban tidak boleh diproses lebih lanjut, tidak boleh diikuti, serta tidak boleh dipotong ekornya, kakinya dan kepalanya, kecuali diyakini telah mati dengan sempurna

 

Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban

Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban

Momen Idul Adha merupakan waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu praktik yang dilakukan pada perayaan ini adalah penyembelihan hewan qurban. Menyembelih hewan qurban bukan hanya sekedar ritual semata, tetapi juga memiliki tata cara yang harus diikuti untuk memastikan bahwa penyembelihan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan Islam. Berikut ini adalah tata cara yang perlu diperhatikan dalam menyembelih hewan qurban:

 

  1. Robohkan hewan dengan kepala menghadap kiblat. Setelah hewan qurban dipilih dan siap untuk disembelih, pastikan hewan tersebut diletakkan dengan posisi kepala menghadap ke arah kiblat. Ini adalah bagian dari tata cara agar penyembelihan hewan qurban dilakukan dengan menghormati kiblat dan mengikuti sunnah Nabi Ibrahim.

 

  1. Awali dengan membaca bismillah. Sebelum memulai proses penyembelihan, bacalah bismillah secara jelas dan tegas. Membaca bismillah adalah tindakan yang dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk pengakuan bahwa proses penyembelihan ini dilakukan atas nama Allah.

 

  1. Lakukan sekali gerakan potong pada leher hewan qurban. Dalam proses penyembelihan, lakukan satu gerakan potong pada leher hewan qurban dengan menggunakan pisau yang tajam. Potonglah dengan cepat dan tegas, untuk memastikan penyembelihan dilakukan secara efisien dan menghindari penderitaan hewan yang tidak perlu.

 

  1. Gantung kaki belakang hewan setelah disembelih. Setelah hewan qurban dinyatakan syah (sah dalam syariat Islam), gantunglah kaki belakang hewan tersebut. Hal ini membantu dalam proses pengulitan dan memudahkan dalam membersihkan hewan sebelum membagi-bagikan dagingnya.

 

  1. Ikat saluran makanan dan dubur hewan. Saat proses penyembelihan selesai, ikat saluran makanan dan dubur hewan untuk mencegah terjadinya pencemaran pada daging qurban. Hal ini penting dalam menjaga kebersihan dan kualitas daging yang akan didistribusikan kepada yang membutuhkan.

 

  1. Lakukan pengulitan perlahan. Setelah hewan qurban digantung, lakukan pengulitan secara perlahan. Bersihkan darah yang keluar dengan hati-hati agar daging qurban menjadi lebih bersih dan terhindar dari kotoran.

 

  1. Keluarkan isi dalam hewan dan pisahkan. Setelah pengulitan selesai, keluarkan isi dalam hewan seperti jeroan dan pisahkan dari daging utama. Proses ini bertujuan untuk memudahkan dalam membersihkan daging dan memisahkan bagian yang tidak digunakan untuk dikonsumsi.

 

  1. Bungkus terpisah dengan wadah khusus makanan. Setelah daging qurban dipisahkan, bungkuslah dengan wadah atau kantong plastik khusus makanan yang bersih dan tahan air.

 

  1. Jaga kebersihan daging qurban. Setelah daging qurban dipisahkan dan dibungkus, pastikan untuk menjaga kebersihan daging tersebut. Simpanlah dalam wadah atau kantong plastik khusus yang bersih dan higienis. Hindari kontaminasi dengan bahan-bahan lain yang dapat mengganggu kebersihan dan kualitas daging.

baca juga : cara berqurban dan hukumnya

Melakukan tata cara penyembelihan hewan qurban dengan benar adalah penting untuk memastikan kebersihan, kehalalan, dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, kita dapat menjalankan ibadah qurban dengan penuh kesadaran dan keberkahan. Semoga daging qurban yang disalurkan dapat memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Qurbanku, Bakti bagi Negeri

Qurbanku, Bakti bagi Negeri

Ibadah qurban merupakan salah satu amalan yang sangat besar di sisi Allah. Selain meningkatkan derajat kita di sisi Allah, berqurban juga bisa melepas rasa rindu faqir miskin dan dhuafa yang jarang sekali merasakan kenikmatan menyantap daging sapi maupun kambing. Ibadah yang hukumnya sunnah mu’akkad ini juga bersifat sebagai pengganti ibadah haji bagi yang belum mampu. Banyak yang tak menduga, tentang arti indahnya berbagi. Mereka yang tak mau berbagi mengira bahwa harta adalah segalanya. Jika mereka memberikannya pada orang lain, maka akan berkurang sesuatu yang paling berharga itu. Namun bagi mereka yang memiliki keimanan yang teguh dalam hati, mereka akan merasakan euforia yang sangat indah saat berbagi. Yayasan Komitmen Bersama Indonesia Kuat (YKBIK) saat ini mencoba menjangkau penerima manfaat yang lebih luas. Beriringan dengan program pembangunan rumah yatim di Klapanunggal-Bogor, YKBIK akan kembali menggelar program rutin tahunannya yaitu qurban Idhul Adha bertemakan Qubagi, “Qurbanku, Bakti bagi Negeri”.  Di bulan Dzulhijah tahun ini, YKBIK menargetkan untuk mendistribusikan daging qurban ke beberapa kota yaitu Bogor, Bekasi, Indramayu, dan Jakarta. Tempat penyembelihan hewan qurban akan dilaksanakan di Proyek RYK Klapanunggal Kabupaten Bogor. YKBIK menyasar 500 mustahik sebagai penerima daging qurban. Di zaman serba canggih seperti saat ini, barbagi menjadi lebih mudah. Lembaga-lembaga pengelola bantuan pun sudah menjamur dimana-mana. Tak ada batasan lagi yang menghalangi untuk berbagi. Dalam hal ini, YKBIK menerima donasi berbentuk apapun untuk disalurkan terutama hewan qurban. Semoga kita selalu diberikan kelancaran dan keberkahan rezeki agar dapat berqurban kkembali di tahun ini. Ada beberapa hal yang bisa membuat hidup kita bahagia, salah satunya adalah dengan membahagiakan orang lain. Terkadang kita tak menyadari hal kecil yang terjadi di sekitar kita. Tentu ini menjadi PR bagi diri kita untuk lebih peka terhadap sekitar, apalagi ditengah sulitnya situasi pandemi saat ini. Sekecil apapun bantuan yang kita berikan, Insyaallah bermanfaat bagi yang menerimanya dan akan kembali dalam bentuk kebaikan kepada kita selalu pemberi kebaikan. Amin ya rabbal ‘alamin.  

Home

Laporan

Donasi

Blog

Chat