Hadits Tentang Menyayangi Anak Yatim

Hadits Tentang Menyayangi Anak Yatim

Hadits Tentang Menyayangi Anak Yatim – Anak yatim artinya adalah anak anak yang belum dewasa tetapi sudah ditinggal oleh salah satu orang tua, sedangkan yatim piatu adalah anak yang belum dewasa tetapi sudah tidak memiliki kedua orang tua karena meninggal.

Sangat disarankan bagi kita yang mempunyai harta ataupun materi berlebih untuk bisa berbagi dan menyantuni anak yatim / piatu. Ini merupakan perbuatan mulia yang ganjarannya akan didapatkan di dunia maupun di akhirat.Anak yatim artinya adalah anak anak yang belum dewasa tetapi sudah ditinggal oleh salah satu orang tua, sedangkan yatim piatu adalah anak yang belum dewasa tetapi sudah tidak memiliki kedua orang tua karena meninggal.

Hadits Tentang Menyayangi Anak Yatim

Rasul Muhammad SAW sangat mencintai, menyayangi dan memuliakan anak yatim, untuk itu sebagai umat nya kita sangat dianjurkan untuk meneladani sifat dan sikap Rasulullah SAW  seperti hadits tentang mencintai anak yatim dan menyayanginya berikut ini :

خَيْرُ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ  بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ اِلَيْهِ وَشَرُّ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَاءُ اِلَيْهِ . رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهُ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ 

“Sebaik-baik rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah). 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَا وَ عَنْ أَبِي  . كَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَأَشَارَ بَيْنَهُمَا (رواه مسلم ) Artinya:”Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim di syurga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk jari tengah serta beliau merenggangkan antara keduanya”. (HR. Muslim)

Hadits di atas  memberikan motivasi kepada kita semua untuk memperhatikan dan peduli dengan anak yatim. Orang yang dengan ikhlas memelihara dan mencintai anak yatim, akan mendapatkan kedudukan tinggi yang nanti nya akan berdampingan dengan Nabi Muhammad SAW layaknya jari tengah dan jari telunjuk.

Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

Mengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga

Hal ini seperti di ungkapkan dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi : “Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslim, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). 

Selain itu, dalam hadist lain juga menerangkan bahwa seseorang yang memelihara anak yatim akan masuk surga dan berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.

Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT

Orang yang senantiasa baik dan memelihara anak yatim akan di berikan pertolongan dari Allah SWT. Hal ini seperti tertulis dalam sebuah hadist yang berbunyi : “Barang siapa yang menghilang kan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilang kan kesusahannya di dunia dan akhirat. 

Barang siapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). 

Menghindarkan dari Siksa Akhirat

“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut berbicara dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). 

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik – Yatim berasal dari bahasa Arab dan artinya bapak dari anak tersebut telah meninggal dan belum dewasa, baik  dia kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan. Selain itu istilah yatim piatu sudah cukup dikenal di Indonesia yang sudah tidak punya ayah dan ibu lagi. Dalam literatur yurisprudensi klasik tidak dikenal istilah piatu, yang ada hanya yatim piatu.

Anak yatim piatu dalam hukum Islam lebih diutamakan daripada anak yatim. Dalam kajian proposal yurisprudensi disebut sebagai konsep sukses dan wacana. Karena yatim piatu membutuhkan santunan lebih dari yatim.

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu dan ucapkan lah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa :8)

Terdapat tiga keutamaan besar dalam menyantuni anak yatim, seperti yang dijelaskan pada hadis-hadis Rasulullah SAW :

Pertama :

Dekat dengan Rasulullah di surga, sedekat jari telunjuk dengan jari tengah

Rasulullah Saw bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304)

Barang siapa yang ingin bersama Rasulullah SAW di surga, santunilah anak yatim. Rasulullah SAW menjanjikan surga bagi mereka dan jarak dengan beliau dekat sekali seperti halnya jari telujuk dengan jari tengah.

Ibnu Hajar Al-Asqalaniy Rahimahullah berkata: “Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah.”

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

Kedua 

Menyayangi dan menyantuni anak yatim  atau pun piatu juga dapat membuat kita mendapatkan perlindungan di hari kiamat kelak, seperti yang dijelaskan dalam Hadist Rasulullah SAW:

 “Demi Allah yang mengutusku dengan kebenaran di hari kiamat Allah SWT tidak akan mengadzab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya.

“Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang diperoleh Allah kepadanya. ” (H. R. Thabrani)

Nabi Muhammad SAW bersabda dengan sangat jelas bahwa orang-orang beriman yang menyantuni anak-anak yatim piatu dengan cinta yang tulus dan tanpa merendahkan status mereka, akan menerima perlindungan pada hari kiamat kelak.

Ketiga

Jangan buang kesempatan untuk menyantuni anak-anak yatim piatu karena tidak hanya sebagai jaminan surga, tetapi Allah juga telah berjanji untuk memenuhi kebutuhan hidup orang-orang yang menghidupi anak-anak yatim piatu. 

Jika santunan diberikan kepada anak yatim piatu, maka akan menjadi santunan kepada Tuhan, dan Tuhan Yang Maha Esa akan menambah kekayaan para budak yang membuang anak yatim piatu.

Itulah 3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

Hadits Tentang Anak Yatim

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Al-Baniy, Shahih At Targhib, Malik Ibnu Harits: 1895)

Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim, maka akan banyak kelimpahan berkah yang ada pada rumah tersebut tidak peduli seberapa bagus atau jelek rumah tersebut. Sebaik-baik rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan sejelek-jelek rumah di kalangan kaum muslimin adalah rumah yang terdapat anak yatim dan dia diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah No. 3669).

3 Keutamaan Bagi Orang yang Mengurus Anak Yatim dengan Baik

Bagaimana Hukum Bagi Orang yang Memakan Harta Anak Yatim

Dilarang dalam Islam untuk memakan harta anak yatim piatu. Bahkan Allah mengecam mereka yang melakukannya. Selain itu, anak yatim piatu biasanya sangat membutuhkan dukungan, pendampingan dan perlindungan saat orang tua mereka tidak ada. Sejarah masa lalu, tentu ada orang yang tega melakukannya. Berikut Penjelasan Hukum Memakan harta anak yatim dalam islam.

An-Nisa: 10

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (An-Nisa: 10).

HR Bukhari dan Muslim

Dosa yang juga besar adalah termasuk jika kita mengambil dan memakan harta anak yatim, dimana harta tersebut bukanlah hak dari kita, tentu sebuah dosa yang sangat besar. Hal ini juga disebutkan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang merusak,” dan salah satu diantara perkara yang Rasulullah sebutkan adalah “Memakan harta anak yatim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Home

Laporan

Donasi

Blog

Chat